“Ada sepuluh penyumbatan pada jantungnya, sehingga dia belum bisa pulang,” kata politisi Demokrat Ruhut Sitompul di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin 27 Juni 2011. Ruhut mengungkapkan, dua hari lalu Nazaruddin menelpon dirinya. Dalam kesempatan itu, ujar Ruhut, Nazaruddin mengatakan kemungkinan akan pulang tiga minggu lagi.
Menurut Ruhut, Nazaruddin juga menyatakan masih harus menjalani terapi di Singapura. Ruhut mengaku membujuk Nazaruddin untuk pulang ke tanah air. “Aku bilang, ‘Zar, kamu baliklah. Kasihan citra partai.’ Dia bilang, ‘Iya, tapi nanti setelah dokter mengizinkan. Kalau dibolehkan dokter, aku pasti pulang,’” kata Ruhut menirukan ucapan Nazaruddin.
“Dia bilang ke aku, kemungkinan tiga minggu lagi pulang,” tutur Ruhut. Ia menambahkan, sejak awal Nazaruddin mengaku tidak terlibat kasus suap pembangunan Wisma Atlet. “Dia bilang ke aku, dia nggak ada kaitan dengan itu. Dia memang dulu duduk di Badan Anggaran Komisi III, tapi itu tidak ada kaitannya dengan Komisi X,” kata Ruhut lagi.
Komisi X yang mengawasi sektor olahraga, merupakan mitra resmi Kementerian Pemuda dan Olahraga. Sebelumnya, lewat BlackBerry Messenger, Nazaruddin menuding mantan anggota Komisi V DPR, I Wayan Koster, bermain soal anggaran Kemenpora bersama rekan separtainya, Angelina Sondakh, dan pimpinan Badan Anggaran DPR Mirwan Amir. “Yang bermain di anggaran Kemenpora itu Ibu Angelina, Pak Wayan Koster, dan pimpinan Banggar. Bukan saya,” kata Nazaruddin.
Nazaruddin mengatakan, Angelina sudah mengakui soal itu dalam rapat Tim Pencari Fakta (TPF) Fraksi Demokrat. Ruhut yang merupakan salah satu anggota TPF, menolak untuk mengomentari pernyataan Nazaruddin itu. “Aku memang sempat ikut rapat. Tapi, waktu itu aku juga ada urusan lain. Jadi aku keluar. Setelah aku keluar, aku nggak tahu apa yang terjadi di dalam,” kata Ruhut.
Wayan Koster sudah membantah pernyataan Nazaruddin itu. Bantah juga datang dari sejumlah petinggi PDI Perjuangan. Angelina Sondakh juga membantah keras. Dia menegaskan akan menjelaskan semua tuduhan dan duduk soal kasus ini kepada KPK. Petinggi partai Demokrat juga membantah keras soal keterlibatan Mirwan Amir dalam kasus ini.
Artikel Terkait:
bisnis nazaruddin
- Perlawanan Nazaruddin dan Perintah Penangkapan dari Presiden!
- Demokrat Tak Bisa Berbuat Banyak soal Nazar
- Dokter Belum Ijinkan Nazaruddin Pulang ke Indonesia
- Nasib Nazaruddin di DPR Ada di Tangan Anas
- Ragam Reaksi Atas Tudingan BBM Nazaruddin
- Nazaruddin Baru Buka-bukaan Setelah Jadi Tersangka
- Aliran Suap Kemenpora ke DPR Versi Nazaruddin
- Nazaruddin Juga Tunjuk Pengacara Singapura
- Mubarok Tak Percaya Nazaruddin Tuding Angie
- Kaligis Sudah Temui Nazaruddin di Singapura
- Nazarudding Tuding Angelina Sondakh Yang Bermain!
- Nazaruddin Langsung Tugasi Kaligis Sambangi KPK
- Nazaruddin Tunjuk Kaligis Jadi Kuasa Hukum
- KPK Umumkan Jemput Paksa Nazaruddin!
- Demokrat Tantang Nazaruddin
- Tim Penjemput Nazar Masih Terkatung-katung di Singapura
- Anas Sudah Keluar Perusahaan Nazaruddin Sejak 2008
- Keterlibatan Anas dalam Bisnis Nazaruddin Mulai Diselidiki