“Saya nggak ada kewajiban. Pokoknya kemarin saya nggak ada konteks ke sana. Bilang ke media, jangan pembunuhan karakter. Dia (Nazar) bisa pertanggungjawabkan," ujarnya saat dihubungi wartawan, Jumat (17/6/2011).
Kaligis pun menjelaskan bahwa dalam pertemuannya dengan Nazaruddin di Singapura kemarin, ada sejumlah kesepakatan yang telah dibuat.
"Ada semacam kesepakatan kita tidak akan buka sampai pada waktunya. Tidak akan buka kalau dia (Nazaruddin) tidak jadi tersangka. Karena kasus ini banyak tikus-tikus politisi yang masuk," kilahnya.
Kaligis juga enggan mengungkap kapan kliennya itu akan kembali ke tanah air. Ia justru berkoar menuding KPK telah dipolitisasi karena mengupayakan penjemputan paksa terhadap Nazaruddin. "Makin KPK ngotot, makin kita tahu kalau ini (kasus Sesmenpora) masalah politik," ucapnya.
Lantas bagaimana dengan pernyataan Nazaruddin melalui BBM yang menyebut tiga nama politisi DPR yang bermain dalam mafia anggaran?
Sayangnya Kaligis tak mau sedikit pun menanggapinya.
Sebelumnya sejumlah politisi Demokrat menyangsikan bahwa pesan BBM itu benar-benar dari Nazaruddin. Anggota Dewan Pembina, Akhmad Mubarok, bahkan berusaha meyakinkan bahwa pesan lewat BBM itu sama dengan kasus SMS fitnah yang beredar beberapa waktu lalu.
Artikel Terkait:
bisnis nazaruddin
- Perlawanan Nazaruddin dan Perintah Penangkapan dari Presiden!
- 'Nazaruddin Pulang Tiga Minggu Lagi'
- Demokrat Tak Bisa Berbuat Banyak soal Nazar
- Dokter Belum Ijinkan Nazaruddin Pulang ke Indonesia
- Nasib Nazaruddin di DPR Ada di Tangan Anas
- Ragam Reaksi Atas Tudingan BBM Nazaruddin
- Aliran Suap Kemenpora ke DPR Versi Nazaruddin
- Nazaruddin Juga Tunjuk Pengacara Singapura
- Mubarok Tak Percaya Nazaruddin Tuding Angie
- Kaligis Sudah Temui Nazaruddin di Singapura
- Nazarudding Tuding Angelina Sondakh Yang Bermain!
- Nazaruddin Langsung Tugasi Kaligis Sambangi KPK
- Nazaruddin Tunjuk Kaligis Jadi Kuasa Hukum
- KPK Umumkan Jemput Paksa Nazaruddin!
- Demokrat Tantang Nazaruddin
- Tim Penjemput Nazar Masih Terkatung-katung di Singapura
- Anas Sudah Keluar Perusahaan Nazaruddin Sejak 2008
- Keterlibatan Anas dalam Bisnis Nazaruddin Mulai Diselidiki