Keterlibatan Anas dalam Bisnis Nazaruddin Mulai Diselidiki

Sabtu, 28 Mei 2011

Dugaan adanya skenario ‘menghabisi’ Anas Urbaingrum sebagai Ketua Umum DPP Partai Demokrat nampaknya semakin mendekati kebenaran. Kalaupun dia tidak bisa didongkel, setidaknya pamornya berhasil diredupkan.

Kini, sejumlah elit Partai Demokrat mulai mengaitkan bisnis mantan Bendahara Umum Partai Demokrat yang baru dipecat, M Nazaruddin, dengan Anas. Hal ini berkaitan dengan berbagai rumor yang menyebutkan kepemilikan perusahaan dan bisnis bersama antara Anas dan Nazaruddin. Salah satu yang disebut-sebut adalah kepemilikan perkebunan Kelapa Sawit di Riau.

"Kami sedang mendalami hal itu, apakah benar ada bisnis seperti itu atau tidak," ujar Sekretaris Divisi Kominfo DPP Partai Demokrat, Hinca Panjaitan.

Hal ini disampaikan Hinca menanggapi pernyataan mengenai masuknya Anas dalam jajaran Komisaris di bisnis perkebunan kelapa sawit di Riau yang dipimpin Direktur Utama Muhamad Nasir yang juga sepupu Nazaruddin. Hal ini disampaikannya dalam diskusi "Bola Panas Nazar Udin" yang diselenggarakan Trijaya di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (28/5/2011).

Isu ini mengemuka seiring dipindahnya Nazaruddin dari Komisi III DPR menuju Komisi VII DPR. Pengganti Nazaruddin tak lain adalah sepupunya, Muhamad Nasir.

Perpindahan posisi ini memang sempat diwarnai isu tidak sedap. Seperti pesanan Nazaruddin agar M Nasir mengawal penegakan hukum atas dugaan kasus suap Kemenpora yang dituduhkan kepada Nazaruddin.

Kepindahan Nazaruddin ke Komisi VII DPR juga tidak lepas dari kabar tidak sedap. Nazaruddin diisukan tengah mengamankan sejumlah proyek yeng berkaitan dengan energi, wajar saja Komisi VII DPR memang khusus berhadapan dengan Kementerian sektor energi.

Namun semua itu sudah dibantah oleh M Nasir. "Perpindahan ini kan mau fraksi bukan maunya kami," tutur M Nasir yang memilih bungkam saat ditanya terkait bisnis bersamanya dengan Nazaruddin dan Anas.

Sumber beritapanas.tk mengungkapkan bahwa muara dari berbagai isu miring soal kubu Anas sebenarnya dihembuskan oleh elit Demokrat sendiri. Kubu Andi Mallarangeng –yang lebih dekat dengan keluarga Cikeas—disebut-sebut sebagai otak dibalik skenario ini.

Artikel Terkait:

SPORT