Algojo Penggal Kepala Ruyati dalam Sekali Tebas

Senin, 27 Juni 2011

Jakarta: Sudah sepekan lebih hukuman pancung menimpa Ruyati di Arab Saudi, namun pemberitaan mengenai TKW nahas ini masih menarik perhatian. Yang terbaru, sebuah tayangan berita yang disiarkan TV Press memperlihatkan proses jalannya pemancungan Ruyati. Disitu nampak bahwa Ruyati dipenggal kepalanya dalam sekali tebas.

Dalam video yang disiarkan stasiun televisi berbahasa Inggris yang berbasis di Teheran, Iran, itu nampak Ruyati dikelilingi dua pria berpakaian putih bersorban. Di tayangan itu, pemancungan dilakukan di Riyadh dan dilakukan di depan umum.

Dalam video yang diunggah dari Youtube itu, sosok Ruyati tak terlihat jelas karena terhalang seorang pria yang berpakaian polisi. Hanya saja, Ruyati terlihat mengenakan pakaian putih dan duduk di dekat sebuah mobil yang mirip van di parkir di lokasi pemancungan.

Pria berpakaian putih terlihat mendekati Ruyati, sedikit menunduk, dan kemudian berjalan mundur. Tak berapa lama, tangannya mengayunkan sebilah pedang dan sekali tebas, kepala Ruyati putus. Dalam video itu, sang algojo sepertinya jijik terkena darah Ruyati. Ini terlihat usai memancung, ia mundur dengan cepat sambil mengangkat kedua kakinya sepertinya menghindari cipratan darah.

Video berjudul Ruyati Binti Sapubi - An Indonesian Maid in Saudi Arabia Beheaded on June 18, 2011 mengundang banyak komentar di YouTube.

Dalam informasi yang dimasukkan ke bagian boks, disebutkan, jika Ruyati dihukum pancung setelah mengaku membunuh majikannya dengan pisau dapur karena tak tahan siksaan. Video ini diunggah pada 23 Juni lalu dan kini sudah mencapai 46 ribu hits.

Pembaca berita itu juga menyebutkan jika pejabat dari pengadilan di Arab Saudi melihat dari atas helikopter eksekusi untuk memastikan jika warga melihat hukuman itu.

Stasiun Press TV yang menayangkan adegan eksekusi Ruyati di Riyadh itu memiliki banyak biro di sejumlah negara antara lain Beirut (Lebanon), Damaskus (Suriah), London (Inggris), Seoul (Korea Selatan), dan Washington DC (AS). Ini merupakan jaringan global yang menyiarkan berita selama 24 jam.

Press TV menayangkan berita analisis, dokumenter acara bincang-bincang di seluruh dunia dengan fokus di Asia Barat, Asia Tengah, dan Timur Tengah.

Sementara itu laporan Press TV juga menyiarkan reaksi pemerintah dna publik Indonesia akibat pemancungan Ruyati. Dilaporkan, bahwa akibat pemancungan yang dilakukan terhadap pembantu berusia 54 tahun itu, hubungan diplomatik Indonesia dan Arab Saudi memanas. Dalam berita itu, tertulis graphic warning yang artinya tayangan ini memperlihatkan sadisme.

Artikel Terkait:

SPORT