Aktivitas 13 Gunung di Indonesia Meningkat

Minggu, 03 Juli 2011

Jakarta: Bencana alam berupa gunung meletus seolah tidak pernah lepas dari kehidupan masyarakat Indonesia, khususnya yang bermukim di sekitar gunung yang masih aktif. Setelah Gunung Dieng membuat ribuan masyarakat mengungsi, pagi tadi, Gunung Soputan di Sulawesi Utara meletus dan memuntahkan vulkanik setinggi 6 kilometer.

Tidak hanya Gunung Soputan, pemerintah mencatat terdapat 10 gunung berapi di Indonesia yang kini dalam status waspada dan tiga lainnya berstatus siaga.

Dalam pesan blackberry yang diterima VIVAnews dari Staf Khusus Presiden Bidang Sosial dan Bencana Andi Arief disebutkan Indonesia masih menghadapi ancaman bencana dari sejumlah gunung yang berstatus waspada dan siaga. Kedua status ini menunjukan aktivitas gunung yang semakin meningkat.

Pemerintah mencatat 10 gunung berapi yang masuk dalam kategori waspada saat ini adalah:

1. Gunung Sinabung di Karo, Sumatera Utara,
2. Gunung Talang di Solok, Sumatera Barat,
3. Gunung Anak Krakatau di Lampung,
4. Gunung Papandayan di Garut,
5. Gunung Slamet, di Tegal, Jawa Tengah,
6. Gunung Dieng di Wonosobo,
7. Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur,
8. Gunung Merapi di Yogyakarta.
9. Gunung Bromo di Jatim,
10.Gunung Karangetan di Sulawesi Utara.


Disamping ke-10 gunung berapi tersebut, Indonesia masih terancam dengan aktivitas sejumlah gunung yang sudah masuk level siaga. Sebagai informasi level siaga merupakan satu tingkat lebih tinggi dari status waspada.

Pemerintah mencatat terdapat tiga gunung berapi yang kini berstatus siaga, yaitu:

1. Gunung Ibu di Halmahera,
2. Gunung Lokon di Sulawesi Utara,
3. Gunung Soputan di Sulawesi Utara

Khusus untuk gunung Soputan, proses eksplosif gunung berapi tersebut sudah terjadi pada pagi tadi.

Seperti dikutip dari laman wikipedia.org dijelaskan bahwa status waspada menunjukan terdapat aktifitas dalam gunung berapi tersebut. Aktivitas yang terjadi dianggap berada di atas level normal serta terjadi peningkatan aktivitas seismik dan kejadian vulkanis lainnya.

Selain itu, status waspada juga menunjukan sedikit perubahan aktivitas yang diakibatkan magma, tektonik, dan hodrotermal.

Satu tingkat diatas waspada, adalah status siaga. Pada kondisi ini, gunung berapi menunjukan tanda-tanda akan bergerak ke arah letusan atau menimbulkan bencana. Status ini juga bermakna telah terjadi peningkatan intensif kegiatan seismik. Jika tren peningkatan berlanjut, letusan diperkirakan dapat terjadi dalam waktu 2 minggu.

Artikel Terkait:

SPORT