"Sudah ada tim yang melakukan komunikasi kepada yang bersangkutan, setelah yang bersangkutan berobatnya selesai akan kembali ke tanah air untuk mengklarifikasi termasuk memberikan keterangan kepada aparat penegak hukum," kata Anas kepada wartawan di sela-sela peringatan 100 tahun almarhum KH Abdul Wahid Hasyim di Ponpes Tebuireng Jombang, Rabu (8/6/2011).
Anas menyatakan, Nazarudin mengetahui hak dan kewajiban sebagai warga negara yang patuh kepada hukum yang berlaku. Anas juga menegaskan, tim yang menemui Nazaruddin tidak melawan perintah SBY dengan tidak membawa pulang ke Indonesia.
"Mengenai Pak SBY kan kita sudah ada tim untuk berkomunikasi kesana. Saya yakin yang bersangkutan akan taat hukum," ujarnya.
Saat ditanya wartawan mengenai tindakan apa dari Partai demokrat jika Nazarudin terbukti bersalah dalam kasus tersebut, Anas hanya menjawab semuanya itu sesuai proses hukum yang berlaku.
"Kita lihat sajalah sesuai proses hukum yang berlaku, pokoknya biarlah hukum yang bicara," tuturnya.
Selain terkait kasus Nazaruddin, Anas juga menyerahkan sepenuhnya kepada penegak hukum perihal Andi Nurpati yang disebut Ketua MK Mahfud MD dilaporkan ke polisi dalam dugaan pemalsuan surat MK.
"Itu kan sudah menjadi otoritas dan wilayah aparat penegak hukum yang harus kita patuhi, dan kita serahkan sepenuhnya kepada aparat," tegas Anas.
