Anas Hanya Jelaskan 3 Poin Hasil Tim Penjemput Nazar

Senin, 06 Juni 2011

Jakarta: Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, menyampaikan secara langsung hasil pertemuan tim bentukannya dengan Mantan Bendahara Umum, M Nazaruddin di Singapura. Toh demikian, dalam jumpa pers yang digelar di kantor DPP PD, Senin (6/6/2011), Anas tak banyak bicara.

Anas hanya menyampaikan poin utama hasil pertemuan tim pimpinan Sutan Batoegana dengan Nazaruddin. Ada tiga poin yang disampaikan Anas.

Pertama, keberadaan Nazar di Singapura memang untuk berobat karena sakit.

Kedua, jika sudah selesai berobat, Nazar berjanji akan kembali ke tanah air.

Ketiga, M Nazaruddin siap mengklarifikasi dan memberikan keterangan terkait hal-hal yang sekarang ini banyak didiskusikan oleh publik.

Anas sendiri tidak melihat adanya masalah dalam kepergian Nazar ke Singapura. Pasalnya kepergian Nazar sudah seizin pimpinan fraksi Partai Demokrat di DPR RI. Selian itu, kata Anas, waktu itu Nazar juga tidak dalam posisi dicekal.

Tim PD yang terdiri dari Sutan Bhatoegana, Jafar Hafsah, dan Johny Allen, diutus untuk menemui Nazaruddin. Nazaruddin pergi ke Singapura pada tanggal 23 Mei 2011 dengan alasan untuk berobat.

Diluar soal hasil pertemuan tim dengan Nazar, Anas enggan bicara, termasuk soal isu ‘Mr A’ yang dilontarkan Wasekjen Ramadhan Pohan. "Tanya ke Pak Ramadhan Pohan," kata Anas ketika ditanya soal Mr A.

Untuk meyakinkan bahwa dirinya benar-benar tidak tahu soal keberadaan Mr A, Anas harus berkali-kali mengatakan ‘tidak tahu’ ketika didesak wartawan. "Saya tidak tahu," ujar Anas sembari masuk lift.

Banyak kalangan menduga bahwa Mr A yang dihembuskan orang kepercayaan Andi Mallarangeng itu bertujuan untuk mendeskreditkan Anas. Apalagi pada saat pertama kali isu Mr A menggelinding, Pohan menegaskan bahwa politisi yang dimaksudkan itu adalah orang lama yang punya kedekatan dengan Demokrat.

Tak ayal arah pandangan publik pun ke politisi senior berinisial A yang punya kedekatan dengan Anas, yakni Akbar Tandjung. Keduanya sama-sama mantan ketua umum PB HMI. Kebetulan Akbar memang termasuk politisi yang dikecewakan SBY.

Sayangnya, belakangan ketika banyak kalangan menuntut identitas Mr A dibuka, Pohan mulai meralat pernyataan-pernyataan sebelumnya. Meski masih ngotot bahwa Mr A memang ada, namun kini dia berusaha meyakinkan bahwa dia bukanlah Akbar atau politisi senior lainnya.

Wajar kalau banyak pengamat menilai lontaran Pohan hanya untuk mengalihkan isu, sekaligus untuk mendeskreditkan kubu Anas. Maklum perseteruan kubu Anas dengan Andi Mallarangeng memang sudah berlangsung lama, sejak kekalahan telak Andi Mallarangeng dalam kongres di Bandung tahun lalu.

Artikel Terkait:

SPORT