TNI Bentrok dengan Warga di Cileungsi

Minggu, 12 Juni 2011

Bogor: Bentrokan antara aparat TNI dengan warga masyarakat kembali terjadi. Kali ini bentrokan yang melibatkan ratusan warga ini terjadi di di Kampung Tunggilis, Desa Situsari, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor.

Mereka terlibat bentrok dengan belasan anggota TNI Pomad Mengker, Jonggol yang diduga menjadi beking pengembang sebuah hotel di Cileungsi, Sabtu (11/6) sore.

Belasan TNI, bahkan menswiping semua warga yang melakukan aksi demo menuntut akses jalan warga di buka, setelah pihak hotel memagar setinggi dua meter. Belasan TNI dari Pomad, juga sempat menodongkan berbagai senjata api dari pistol hingga laras panjang. Bahkan seorang Kepala RW menjadi bulan-bulanan oknum TNI yang diduga menjadi centeng bayaran pengembang hotel Liana milik Kiki, warga Jakarta.

Korban adalah Kepala RW 01 Kampung Tunggilis, Nadim. Nadim menceritakan penganiayaan yang dilakukan oleh belasan anggota TNI dengan muka sangar dan menebar ancaman akan membunuh semua warga yang mencoba melawan.

Sementara itu, kepanikan warga terlihat usai swiping rumah warga oleh oknum TNI atau centeng berseragam. Warga menceritakan, belasan anggota TNI menswiping warga dengan membawa senjata api, senjata tajam berupa klewang dan golok serta bambu runcing.

Sedangkan rumah salah satu warga sempat menjadi amuk anggota TNI yang berang karena menganggap warga sudah mengusik lahan milik bosnya. ”Mereka bawa senjata,” kata Endang, salah seorang warga.

Warga juga menceritakan, bahwa belasan TNI, setelah meneror warga langsung menghilang dari Kampung Tunggilis. Situasi di lokasi bentrok saat itu sangat mencekam. Karena warga akan melakukan balas dendam.

Ya, karena tidak terima kepala RW-nya dianiaya belasan anggota TNI, tidak kurang dari 500 orang/warga dengan beringas menyerbu lokasi yang menjadi biang keonaran. Warga menyerbu dengan melempar batu dan merobohkan pagar serta mengejar salah seorang anggota TNI yang mencoba menodongkan senjata kearah warga.

Ratusan warga yang tak rela salah satu warganya di aniaya oleh belasan TNI dari Pomad, langsung menyerbu lokasi hotel yang masih dalam taraf pembangunan. Bahkan beberapa oknum TNI mencoba menodongkan senjata kepada ratusan warga yang melempari lokasi hotel.

Berdasarkan informasi yang dihimpun dari pihak kepolisian, peristiwa itu pecah pada puklul 13.00 WIB. Saat itu sekitar 100 orang masyarakat dan tokoh masyarakat Kampung Tunggilis, mendatangi lokasi hotel, dengan maksud mau menanyakan status jalan adat yang di panggar oleh pihak pengelola Hotel Liana. Namun dari pihak kemanan hotel malah melakukan pengejaran dan pemukulan terhadap warga yang datang.

Serang balik dari warga terjadi sekitar 15.00 WIB dan berlangsung hingga 17.50 WIB. Sekitar 500 orang menyerang terhadap bangunan yang rencananya akan digunakan untuk Hotel Liana itu.

Akibat peristiwa itu selain membuat ketua RW Nadin mengalami luka, sebanyak tiga mobil rusak. Hingga pukul 18:20 WIB, sebagian masyarakat masih berada di sekitar hotel tersebut.

Komandan Resort Militer 061 Suryakencana Kolonel Kav Kustianto, yang dihubungi Media Indonesia, Sabtu malam, membenarkan adanya peristiwa itu. Namun demikian menurunya, saat ini (pukul 20.30 WIB), situasi sudah kembali kondusif. ”Sudah kondusif. Warga sudah kembali ke kediaman masing-masing.”

Artikel Terkait:

SPORT