Permak Organ Intim? Kenapa Tidak!

Senin, 06 Juni 2011

Jakarta: Seks memang bukan kebutuhan utama bagi pasangan, tetapi seks menjadi sesuatu bagi keharmonisan pasangan. Karena itu sah-sah saja melakukan berbagai upaya demi tercapainya kenyamanan bercinta. Tentu saja selama itu tidak membayakan.

Nah, bicara soal kenyamanan bercinta, peran organ intim tentu sangat vital. Bukan hanya bagi lelaki, tetapi juga kaum hawa.

Wanita juga dituntut untuk memberikan perhatian ekstra terhadap properti pribadinya, dalam hal ini bagaimana merawat vagina agar memberikan kepuasan bagi pasangan.

Atas dasar bahwa kecantikan bukan hanya difokuskan pada wajah saja, maka sejumlah inovasi di dalam industri kecantikan pun terus dilakukan untuk memberikan pelayanan terbaik bagi kaum Hawa.

Intinya penampilan vagina adalah poin yang harus menjadi perhatian tersendiri bagi para wanita. Dengan harapan agar ranjang mereka tetap panas membara.

Tak hanya memperbaiki selaput dara yang terlanjur robek, pun operasi kecantikan seperti G-Spot Enhancement makin marak di kalangan wanita. Jika Anda tidak lagi bisa merasakan nikmatnya intim bersama pasangan akibat kehilangan titik sensitif di area intim, prosedur operasi ini cukup membantu Anda.

Area intim yang kurang sensitif akan diinjeksi dengan hyaluronic acid atau collagen. Dijamin setelah prosedur ini dilakukan, Anda dapat kembali merasakan dan merespon sentuhan pasangan yang maksimal di area sensitif itu. Namun prosedur ini hanya mampu bertahan selama 3-6 bulan saja.

Entah siapa yang pertama kali menemukan, teknologi kecantikan pun semakin 'nyeleneh' dari waktu ke waktu. Seni memperbarui vagina salah satunya. Layaknya jalan, vagina pun ternyata bisa diperlebar dan dipersempit.

Melalui prosedur Vaginal Rejuvenation, operasi plastik dengan laser ini dipercaya memberikan kenyamanan bagi wanita pasca melahirkan yang mengalami problem vagina yang tidak lagi serapat dulu.

Namun di balik canggihnya teknologi perapatan ini, banyak juga dokter yang tidak menyetujui adanya tindakan treatment ini, termasuk lembaga American Urogynocology Society.

Para wanita yang mencari 'desainer' vagina, disarankan agar mempertimbangkan lebih dulu tentang kurangnya data pendukung keampuhan prosedur ini, serta komplikasi yang ditimbulkan akibat treatment ini, seperti infeksi, perubahan sensasi, dyspareunia (rasa nyeri saat intercourse), dan jaringan parut.

Namun ada juga teknologi kecantikan yang dirasa aman untuk dilakukan, misalnya 'permak' untuk vagina yang terlalu rapat atau sempit.

Hm, terdengar aneh, bukan? Tapi tren Labiaplasty ini ternyata sudah merambah kalangan perempuan.

Prosedur ini secara drastis membantu mengurangi bentuk labia atau bibir kemaluan yang menonjol keluar atau mengelilingi bagian depan vagina. Dengan teknologi laser, vagina yang sudah dipermak akan tampil cantik dan memuaskan.

Artikel Terkait:

SPORT