Tragis. Seorang ibu guru sekolah Madrasah Aliyah Negeri Jombang, Dewi Iswandari, harus menghembuskan nafas terakhir lantaran motor yang dikendarainya terlindas truk pasir. Peristiwa ini terjadi di Jalan Raya Mancar, Peterongan, Jumat (20/5/2011).
Kecelakaan maut itu berawal ketika korban berusia 44 tahun itu berangkat mengajar ke sekolah. Dengan mengendarai sepeda motor nopol S 2522 YB, Dewi memacu kuda besinya secara perlahan. Awalnya, tidak ada kejanggalan. Namun, memasuki Jalan Raya Mancar, guru MAN Jombang ini menginjak pedal rem secara mendadak.
Maklum saja, sejumlah kendaraan di depan korban tiba-tiba berhenti mendadak karena ada penyebrang jalan. Pada saat bersamaan, melaju sebuh truk pasir dengan nopol S 8070 UN yang dikemudikan Setyo Nur Cahyanto dari belakang Dewi.
Truk warna kuning itu melaju dengan kecepatan tinggi. Karena posisi yang sudah dekat, Setyo tak mampu menguasai diri. Ia sudah berusaha membanting haluan ke samping kiri. Namun takdir berbicara lain, truk pasir tersebut justru menggilas Dewi berserta motornya. Darah segar mengucur dari pahlawan tanpa tanda jasa tersebut.
Benturan keras itu mengundang warga sekitar. Mereka berbondong-bondong melihat kejadian itu dan berusaha menolong korban. Hanya saja, bersamaan dengan pertolongaan datang, Dewi menghembus nafas terakhirnya. Guru MAN itu kemudian dilarikan ke RSUD Jombang guna menjalani otopsi.
Sejurus kemudian, petugas dari Satlantas Polres Jombang datang ke lokasi kejadian. Korps berseragam cokelat ini melakukan olah TKP (Tempat Kejadian Perkara). Selain itu, petugas juga mengamankan sepeda motor korban dan sopir truk untuk dimintai keterangan.
"Dari pemeriksaan sementara, kecelakaan terjadi akibat sopir yang tidak bisa menguasai kendaraan saat berusaha mengerem mendadak. Kami masih melakukan pendalaman guna mengetahui kecepatan truk saat melaju di lokasi kejadian hingga terjadinya tabrakan," kata Kepala Unit Kecelakaan Satlantas, Iptu Matwi Alim.
Kecelakaan maut itu berawal ketika korban berusia 44 tahun itu berangkat mengajar ke sekolah. Dengan mengendarai sepeda motor nopol S 2522 YB, Dewi memacu kuda besinya secara perlahan. Awalnya, tidak ada kejanggalan. Namun, memasuki Jalan Raya Mancar, guru MAN Jombang ini menginjak pedal rem secara mendadak.
Maklum saja, sejumlah kendaraan di depan korban tiba-tiba berhenti mendadak karena ada penyebrang jalan. Pada saat bersamaan, melaju sebuh truk pasir dengan nopol S 8070 UN yang dikemudikan Setyo Nur Cahyanto dari belakang Dewi.
Truk warna kuning itu melaju dengan kecepatan tinggi. Karena posisi yang sudah dekat, Setyo tak mampu menguasai diri. Ia sudah berusaha membanting haluan ke samping kiri. Namun takdir berbicara lain, truk pasir tersebut justru menggilas Dewi berserta motornya. Darah segar mengucur dari pahlawan tanpa tanda jasa tersebut.
Benturan keras itu mengundang warga sekitar. Mereka berbondong-bondong melihat kejadian itu dan berusaha menolong korban. Hanya saja, bersamaan dengan pertolongaan datang, Dewi menghembus nafas terakhirnya. Guru MAN itu kemudian dilarikan ke RSUD Jombang guna menjalani otopsi.
Sejurus kemudian, petugas dari Satlantas Polres Jombang datang ke lokasi kejadian. Korps berseragam cokelat ini melakukan olah TKP (Tempat Kejadian Perkara). Selain itu, petugas juga mengamankan sepeda motor korban dan sopir truk untuk dimintai keterangan.
"Dari pemeriksaan sementara, kecelakaan terjadi akibat sopir yang tidak bisa menguasai kendaraan saat berusaha mengerem mendadak. Kami masih melakukan pendalaman guna mengetahui kecepatan truk saat melaju di lokasi kejadian hingga terjadinya tabrakan," kata Kepala Unit Kecelakaan Satlantas, Iptu Matwi Alim.
